Cara Mengatur Timing yang Tepat Saat Memfoto Hewan Safari Agar Mendapatkan Pose yang Aesthetic

Memotret hewan liar di habitat alami mereka adalah pengalaman seru dan penuh tantangan, apalagi kalau kamu ingin mendapatkan foto yang aesthetic dan keren. Safari memberikan kesempatan untuk mengabadikan momen-momen langka dan memukau, tapi untuk bisa mendapatkan foto hewan yang nggak cuma menarik tapi juga penuh cerita, kamu butuh lebih dari sekadar keberuntungan. Kamu perlu tahu cara mengatur timing yang pas dan memanfaatkan teknik fotografi yang tepat. Penasaran bagaimana caranya? Yuk, simak tips-tips jitu berikut ini supaya kamu bisa mendapatkan foto hewan safari yang super aesthetic!

Mengatur Timing yang Tepat Saat Memfoto Hewan Safari

1. Persiapan Sebelum Berangkat: Biar Nggak Kecewa Pas di Lapangan

Sebelum kamu berangkat ke safari, pastikan persiapan kamu sudah matang. Kalau nggak, kamu bisa kehabisan momen keren yang muncul cuma sekali!

a. Pilih Peralatan yang Tepat Kamu nggak perlu punya kamera mahal seperti fotografer profesional, tapi pastikan kamera yang kamu bawa bisa menangkap gambar dengan detail yang baik. Kalau bisa, pilih kamera DSLR atau mirrorless yang punya pengaturan manual, supaya kamu bisa lebih fleksibel dalam mengatur pencahayaan dan fokus. Jangan lupa juga bawa lensa telefoto (misalnya lensa 200mm – 600mm), biar bisa menangkap gambar dari jarak jauh tanpa ganggu hewan-hewan liar.

Selain itu, tripod atau monopod juga penting buat menjaga stabilitas kamera, terutama kalau kamu menggunakan lensa panjang yang lebih berat.

b. Pelajari Lokasi dan Kebiasaan Hewan Sebelum berangkat, lakukan riset tentang lokasi safari yang akan kamu kunjungi. Pahami waktu dan pola aktivitas hewan di sana. Banyak hewan liar yang lebih aktif di pagi hari atau sore menjelang senja, jadi kalau kamu tahu kapan mereka biasa bergerak, kamu bisa siap dengan kamera di tangan.

c. Bawa Perlengkapan Tambahan Selain peralatan utama, jangan lupa bawa baterai cadangan, kartu memori ekstra, serta pakaian yang nyaman dan sesuai dengan kondisi cuaca. Kalau kamu berencana foto-foto di daerah yang berdebu atau hujan, penutup kamera bisa jadi penyelamat!

2. Waktu yang Tepat: Golden Hour Itu Kunci!

Tentu kamu ingin foto-foto yang nggak cuma keren tapi juga penuh dengan nuansa estetik, kan? Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memanfaatkan golden hour.

a. Manfaatkan Golden Hour Golden hour adalah waktu sekitar satu jam setelah matahari terbit atau sebelum matahari terbenam. Pada waktu ini, cahaya matahari sangat lembut dan menghasilkan bayangan yang menarik. Cahaya keemasan yang muncul bisa bikin foto kamu jadi terlihat dramatis dan estetik. Jadi, pastikan kamu sudah siap memotret di waktu-waktu tersebut!

b. Kenali Pola Aktivitas Hewan Masing-masing hewan punya jam aktivitasnya sendiri. Ada hewan yang lebih aktif di pagi hari, ada juga yang justru lebih banyak bergerak saat senja. Kalau kamu sudah tahu kapan waktu terbaik buat memotret hewan tertentu, kamu bisa lebih siap dan nggak kehilangan momen-momen menarik.

c. Siap untuk Momen Mendadak Hewan liar itu unpredictable banget! Kadang momen terbaik muncul tiba-tiba, jadi pastikan kamera kamu selalu siap. Gunakan mode burst atau continuous shooting mode, supaya kamu bisa menangkap beberapa foto dalam sekejap. Siapa tahu, tiba-tiba ada momen keren seperti singa yang sedang menguap atau burung yang terbang.

3. Teknik Fotografi untuk Mengatur Timing yang Tepat

Memotret hewan safari itu butuh teknik khusus. Berikut adalah beberapa tips fotografi yang bisa kamu gunakan buat mengatur timing dengan pas:

a. Gunakan Mode Shutter Priority Pasti banyak dari kamu yang suka memotret gerakan hewan, kan? Misalnya, singa yang sedang berlari atau burung yang terbang. Nah, untuk momen cepat kayak gitu, kamu perlu setting kamera di shutter priority mode. Pilih kecepatan rana yang lebih tinggi, sekitar 1/1000 detik atau lebih cepat, supaya gambar nggak blur saat hewan bergerak.

b. Fokus pada Mata Saat memotret hewan, pastikan mata mereka selalu jadi titik fokus. Kenapa? Karena mata hewan itu bisa mengungkapkan emosi dan cerita. Fokuskan kamera pada mata untuk mendapatkan gambar yang tajam dan penuh ekspresi.

c. Perhatikan Komposisi Gunakan aturan pertiga (rule of thirds) buat menempatkan objek (dalam hal ini, hewan) di posisi yang menarik dalam frame. Ini akan membuat foto kamu lebih dinamis dan enak dipandang. Jangan lupa, hindari latar belakang yang ramai atau mengganggu, seperti cabang pohon yang tiba-tiba muncul di tengah-tengah foto.

4. Tips untuk Mendapatkan Pose yang Aesthetic

Supaya foto kamu nggak cuma bagus, tapi juga aesthetic, kamu perlu menangkap momen yang menunjukkan karakter alami hewan. Berikut beberapa tips untuk melakukannya:

a. Tangkap Ekspresi Alami Beberapa pose terbaik datang dari ekspresi alami hewan. Misalnya, seekor singa yang sedang menguap, atau burung yang sedang membuka sayapnya. Momen seperti ini cenderung lebih menarik karena menampilkan sisi alami dan keunikan hewan.

b. Manfaatkan Gerakan Gerakan hewan—seperti berlari, melompat, atau bermain—bisa menghasilkan foto yang lebih dinamis dan hidup. Pastikan kamu sudah siap dengan kecepatan rana tinggi, biar bisa menangkap momen gerakan ini dengan jelas.

c. Perhatikan Interaksi Antar Hewan Interaksi antar hewan, seperti induk yang sedang merawat anaknya atau dua zebra yang sedang berjalan bersama, bisa jadi momen yang kuat dalam foto kamu. Ini memberi cerita yang lebih dalam daripada sekadar gambar satu hewan saja.

d. Gunakan Siluet Jangan ragu untuk bermain dengan siluet! Saat matahari terbit atau terbenam, kamu bisa memotret hewan dalam bentuk siluet. Hasilnya akan sangat dramatis dan keren banget, cocok buat foto-foto yang penuh dengan nuansa misterius.

5. Kesabaran dan Pengamatan: Kunci Utama Fotografi Safari

Fotografi hewan safari memang penuh dengan kesabaran. Terkadang kamu harus menunggu berjam-jam untuk menangkap momen sempurna. Jadi, kamu harus:

a. Perhatikan Pola Perilaku Banyak hewan yang punya pola perilaku yang bisa diprediksi. Misalnya, mereka makan pada jam tertentu atau beristirahat di tempat yang sama. Dengan memahami pola ini, kamu bisa lebih mudah menangkap momen-momen unik mereka.

b. Jangan Ganggu Hewan Penting banget untuk tetap menghormati ruang pribadi hewan. Jangan sampai hewan merasa terganggu oleh gerakan atau suara keras yang kamu buat. Ini juga bisa bikin momen yang kamu tunggu-tunggu hilang begitu saja.

c. Nikmati Prosesnya Jangan cuma fokus pada hasil foto. Nikmati juga momen kamu berada di alam liar dan mengamati keindahan hewan-hewan tersebut. Pengalaman ini lebih dari sekadar memotret—ini adalah kesempatan langka untuk menyaksikan keajaiban alam!

6. Kesalahan yang Harus Dihindari

Biar hasil foto kamu makin keren, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari:

a. Jangan Gunakan Lampu Kilat Menggunakan flash di lingkungan safari bisa sangat mengganggu hewan dan merusak suasana alami. Sebaiknya manfaatkan cahaya alami saja.

b. Overediting Foto Jangan terlalu banyak mengedit foto. Meski editan bisa memperbaiki pencahayaan dan kontras, terlalu banyak editan bisa merusak keaslian foto.

c. Mengabaikan Detail Kecil Kadang, hal-hal kecil seperti ekspresi wajah hewan atau interaksi antar mereka justru yang bikin foto lebih menarik. Jadi, jangan abaikan detail kecil yang bisa memberi cerita dalam foto kamu.

Kesimpulan

Mengatur Timing yang Tepat Saat Memfoto Hewan Safari

Memotret hewan safari dan mendapatkan foto yang aesthetic itu bukan cuma soal punya kamera canggih, tapi juga tentang timing, teknik, dan kesabaran. Dengan memahami perilaku hewan, memilih waktu yang tepat, dan menggunakan teknik fotografi yang benar, kamu bisa mengabadikan momen luar biasa yang nggak hanya indah tapi juga penuh cerita. Jadi, selamat berburu momen magis di safari kamu, dan jangan lupa untuk selalu menghargai alam sekitar!

Baca juga :
Hewan-Hewan yang Cocok Dijadikan Objek Fotografi Safari

4 Tips Fotografi Terbaik Untuk Safari Afrika 2023

Jika Anda akan segera pergi ke Afrika dan mencari saran tentang cara mengambil gambar satwa liar yang paling berkesan, Anda berada di tempat yang tepat!

Selama bertahun-tahun, kami telah menyambut banyak fotografer amatir dan profesional. Dengan demikian, kami telah mengumpulkan 4 tip fotografi safari untuk membantu Anda merencanakan ke depan dan mendapatkan hasil maksimal dari fotografi safari Anda.

Kiat-kiat ini adalah cara yang pasti untuk menjadikan liburan Anda sukses secara visual dan menggiurkan.

1. Pergi Pada Waktu Yang Tepat

Ke mana pun Anda pergi di Afrika, waktu tahun akan memengaruhi tampilan game dan, oleh karena itu, pengalaman fotografi safari Anda. Musiman tergantung pada wilayah.

Di Zambia, misalnya, berwisata saat musim hujan hadir dengan langit yang menakjubkan dan pemandangan hijau. Namun, semak lebat dan akses jalan yang sulit akan membatasi penampakan satwa liar.

Datang pada bulan Oktober akan memungkinkan aktivitas pemangsa yang menarik dengan biaya panas dan debu yang ekstrim – dan latar belakang cokelat yang monoton. Dan bukan hanya cuaca tetapi juga jenis satwa liar dan perilakunya yang harus Anda pertimbangkan.

2. Pilih Peralatan Fotografi Safari Yang Benar

Ada banyak blog dan literatur di luar sana yang akan berbicara banyak tentang pro dan kontra dari berbagai perlengkapan fotografi safari dan apa yang harus dikemas.

Tentu saja, ini akan bervariasi tergantung pada pengalaman fotografi Anda, kesiapan Anda mengeluarkan uang untuk barang baru, serta rencana perjalanan dan transportasi Anda.

  • Kamera DSLR atau Mirrorless

DSLR (Digital Single-Lens Reflex) hingga saat ini masih menjadi jenis kamera pilihan bagi fotografer profesional terutama karena gambar yang ditampilkan melalui jendela bidik adalah “nyata”, yang berarti “tepercaya”.

Kamera tanpa cermin membuat pratinjau secara elektronik. Kamera ini mendapatkan popularitas karena portabilitas dan bobotnya yang lebih ringan, dan pemilihan lensa yang dapat diganti juga semakin luas untuk mereka.

  • Bawa Lensa Panjang

Rekomendasi yang biasa adalah setidaknya 300mm, yang memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dan lebih sedikit frustrasi.

Tapi jangan tinggalkan lensa standar di rumah; Anda akan membutuhkannya untuk lanskap juga. Beberapa lensa zoom yang luar biasa kini mencakup rentang fokal yang luas, menjadikannya serba guna.

  • Dukungan Kamera untuk Stabilisasi

Tripod sangat besar untuk dibawa bepergian dan dipasang di kendaraan safari, jadi kami sarankan untuk membawa beanbag atau monopod, yang lebih mudah digunakan. Di Kafunta, kami punya beberapa bean bag yang bisa Anda pinjam. Anda akan menembak BANYAK. Bawalah setidaknya dua baterai dan pengisi dayanya serta banyak kartu memori. Tidak ada yang lebih buruk daripada kehabisan ruang untuk foto-foto safari Anda, yang membuat kartu memori tambahan menjadi suatu keharusan! Terakhir, jangan lupa untuk memeriksa soket mana yang digunakan di berbagai kamp (di Kafunta, kami menggunakan soket gaya Inggris 3 pin).

3. Tidak Punya? Sewakan!

Tidak semua orang mampu menghabiskan ribuan dolar untuk peralatan dan lensa fotografi safari di atas biaya safari. Menyewa adalah sebuah pilihan, dan Anda bisa mendapatkan perlengkapan yang jauh lebih baik dengan harga yang lebih murah.

Ini terutama benar dengan lensa zoom besar yang tidak akan Anda gunakan di rumah. Bicaralah dengan toko kamera lokal Anda karena kemungkinan besar mereka akan menawarkan persewaan atau rekomendasi.

Perlu diingat bahwa lebih baik menyewa peralatan berkualitas tinggi daripada membeli dengan harga murah. Juga umum bagi fotografer yang rajin untuk menyewa peralatan fotografi sebagai uji coba sebelum berkomitmen untuk membelinya.

4. Pengaturan Terbaik

Tip praktis pertama kami adalah agar Anda menggunakan fokus otomatis! Kamera modern memiliki sistem fokus otomatis yang cepat dan efisien.

Juga, pastikan Anda menggunakan pengaturan terus menerus. Karena hewan akan terus bergerak, fokus otomatis akan berguna. Pengecualiannya adalah di lingkungan yang sangat lebat dengan rerumputan di antara Anda dan subjek. Anda juga bisa bermain judi online di website judi terbaik https://wmcasino.me/ ini untuk mendapatkan uang yang banyak dan membeli perlatan fotografi anda.

Kesimpulan

Dalam mengejar momen-momen berharga di Safari Afrika 2023, menggunakan peralatan yang tepat, memahami lingkungan sekitar, mengambil kesempatan pada cahaya yang sempurna, dan menghargai alam liar, adalah tips fotografi terbaik yang akan memastikan hasil foto yang menakjubkan dan kenangan tak terlupakan.

Baca Juga : 4 Taman Safari yang Memiliki Ciri Berbeda Di Indonesia

Lima Tips Sederhana Untuk Meningkatkan Foto Safari Anda

Bersafari di Afrika adalah pengalaman yang pasti tidak akan pernah Anda lupakan, dan fotografi safari epik memastikan bahwa Anda dapat berbagi pengalaman luar biasa dengan keluarga dan teman. Faktanya, foto yang Anda ambil saat bersafari adalah salah satu cara terbaik untuk berbagi pengalaman ini dengan orang yang Anda cintai. Untuk alasan itu, Anda akan ingin memastikan bahwa Anda dapat mengambil gambar terbaik yang Anda bisa.

Di sini, blogger perjalanan dan fotografer Josh dari Blog Perjalanan dan Foto Wanderlust menggali beberapa tips dan trik terbaik yang telah ia pelajari selama bertahun-tahun dalam fotografi lanskap dan satwa liar.

1. Perlengkapan Kamera yang Tepat


Salah satu cara termudah untuk meningkatkan foto safari Anda adalah memastikan Anda memiliki peralatan kamera yang tepat. Anda akan menghabiskan cukup banyak waktu di dalam kendaraan saat bersafari, dan Anda akan memotret binatang di luar kendaraan. Ini membuat fotografi saat bersafari sangat berbeda dengan jenis fotografi lain yang mungkin Anda potret.

Membawa perlengkapan yang tepat akan membuat Anda lebih nyaman, menjaga keamanan kamera, dan memungkinkan Anda mengambil foto yang lebih menawan. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang jenis peralatan fotografi apa yang saya sarankan untuk dibawa ke safari, pastikan Anda membaca Panduan Fotografi Safari saya.

2. Gunakan Prioritas Rana Dengan Kecepatan Rana Cepat

Ini adalah langkah yang sangat penting. Kecuali Anda berencana memotret objek diam seperti lanskap, Anda harus memastikan kamera Anda disetel ke mode “Prioritas Rana”. Jika kamera Anda tidak memiliki mode Shutter Priority, maka Anda harus memastikannya diatur ke “Action Shot” atau yang setara dengan kamera Anda. Melakukan ini akan memungkinkan Anda untuk membebaskan gerakan hewan yang Anda potret. Jika Anda tidak menyesuaikan pengaturan ini, gambar yang Anda ambil akan menjadi buram.

Saat kamera Anda diatur ke mode Prioritas Rana, Anda dapat menentukan kecepatan rana yang ingin Anda gunakan. Kemudian kamera Anda memutuskan aperture mana yang akan digunakan untuk mendapatkan eksposur terbaik. Jika Anda tidak terbiasa dengan konsep kecepatan rana dan bukaan, baca lebih lanjut di artikel saya tentang mengambil gambar dalam situasi cahaya rendah.

Intinya, dengan menyesuaikan seberapa cepat kamera Anda mengambil gambar (kecepatan rana), Anda dapat membekukan gerakan hewan yang Anda potret. Tergantung pada hewan yang Anda potret dan apa yang mereka lakukan, Anda akan ingin menyesuaikan kecepatan rana untuk mendapatkan bidikan. Misalnya, jika saya memotret kerbau yang sedang duduk diam dan merumput, saya dapat dengan aman menggunakan kecepatan rana antara 1/50 dan 1/320 detik dan tidak memiliki gerakan kabur. Namun, jika saya memotret seekor cheetah yang sedang berlari, maka kecepatan rana yang jauh lebih cepat dari 1/1000 hingga 1/1250 detik akan diperlukan.

3. Gunakan Aturan Sepertiga untuk Fotografi Safari Terbaik

Salah satu tip terbaik untuk membingkai foto yang Anda ambil adalah dengan menggunakan Rule of Thirds. Ini adalah tip fotografi umum yang bagus yang bisa sangat berguna saat di safari memotret satwa liar. Alih-alih menyusun semua bidikan Anda dengan hewan di tengah bingkai, cobalah dan komposisikan bidikan Anda dengan hewan di kiri atau kanan tengah. Dengan mengikuti aturan ini, Anda akan membuat bidikan yang jauh lebih menarik untuk dilihat.

Dalam contoh saya di bawah ini, saya telah mengambil dua bidikan gajah yang sama yang kami temui saat bersafari di Taman Nasional Danau Manyara di Tanzania. Pada bidikan di sebelah kiri, saya telah memusatkan gajah di tengah bingkai. Di sebelah kanan, saya mengikuti Rule of Thirds dan menempatkan gajah di sepertiga kanan tembakan saya. Nilai sendiri mana dari dua foto yang lebih menarik secara visual.

4. Fokus pada Mata


Jika hanya ada satu tip yang Anda ambil dari artikel ini, maka saya harap ini yang satu ini! Aturan utama untuk fotografi satwa liar adalah selalu fokus pada mata hewan yang Anda potret. Alih-alih hanya mengambil banyak foto ketika Anda melihat seekor binatang, tunggulah sampai binatang itu melihat ke arah Anda. Kemudian pastikan Anda fokus pada mata mereka.

Dengan berfokus pada mata hewan, Anda memberikan persepsi kepada pemirsa bahwa hewan sedang melihat melalui foto – langsung ke arah mereka. Ini akan menghasilkan foto yang jauh lebih menawan daripada gambar di mana hewan-hewan itu memalingkan muka. Ini sangat penting jika Anda mengambil bidikan close-up seekor binatang. Inilah yang saya lakukan di sini dengan bidikan singa betina di Taman Nasional Serengeti. Dibutuhkan kesabaran, tetapi fokus pada mata hewan adalah satu-satunya cara paling efektif untuk membuat foto safari Anda lebih berkesan.

5. Selalu Siapkan Kamera Anda


Tip fotografi safari terakhir yang saya miliki untuk Anda adalah selalu menyiapkan kamera Anda saat bersafari. Anda tidak pernah tahu hewan apa yang akan ada di tikungan berikutnya, atau apa yang mungkin Anda lihat di punggung bukit berikutnya saat bersafari. Jika Anda tidak menyiapkan kamera, Anda mungkin melewatkan bidikan fotografi satwa liar seumur hidup. Tapi anda tidak perlu khawatir karena saya juga sudah menyiapkan situs judi online ini http://139.99.93.175/ untuk anda bersantai bermain dan berpotret di safari. Saya hanya bisa mengabadikan foto lucu dua dik-dik di Serengeti yang sedang menatap saya karena kamera saya sudah siap ketika kami melihatnya. Beberapa detik kemudian, mereka pergi dan berlari.

Baca Juga : Tutorial Fotografi Satwa Liar Terbaik

Tutorial Fotografi Satwa Liar Terbaik

Tutorial Fotografi Satwa Liar Terbaik

Dalam Tutorial Fotografi Satwa Liar yang mendalam ini, kami mengumpulkan beberapa materi terbaik yang telah kami terbitkan hingga saat ini tentang memotret satwa liar. Sebagian besar informasi berasal dari saya sendiri (Robert Andersen), tetapi beberapa tips tambahan dibagikan oleh anggota tim PL berbakat lainnya seperti Tom Redd. Daripada membuat artikel terpisah pada setiap topik, kami pikir akan lebih baik untuk menggabungkan semuanya menjadi satu bagian sehingga pembaca kami bisa mendapatkan yang terbaik darinya dan memiliki kesempatan untuk mengikuti materi dalam perkembangan yang logis. Tutorial ini sedang dalam proses dan kami akan menambahkan lebih banyak bagian di masa mendatang, jadi pastikan untuk menandainya di browser Anda!

Catatan dari penulis: semua materi yang disajikan dalam artikel ini didasarkan pada pengalaman lapangan kami dan tahun pengambilan gambar, dan rekomendasi serta panduan kami didasarkan pada itu. Jika pengalaman Anda berbeda dari pengalaman kami dan Anda tidak setuju dengan salah satu pernyataan yang diungkapkan, silakan gunakan bagian komentar untuk memberi tahu kami. Kritik dan diskusi yang sehat selalu kami terima.

Pentingnya Cahaya

Saya harap semua orang tahu apa itu ‘jam emas’, tetapi jika Anda tidak terbiasa dengan istilah itu, ini adalah jam pertama cahaya di pagi hari dan jam terakhir cahaya di penghujung hari. Ada banyak alasan mengapa jam emas adalah waktu yang tepat untuk mengambil foto, tetapi tiga alasan yang ingin saya sebutkan adalah nada cahaya, cahaya lembut yang menyebar, dan ketinggian matahari relatif terhadap subjek. Mari kita mulai dengan contoh foto yang diambil selama waktu cahaya keemasan pagi dan menunjukkan kepada Anda sifat magis dari cahaya yang dihasilkan.

Jika Anda melihat lebih dekat pada foto tersebut, Anda akan melihat bahwa burung itu diterangi dengan indah dan bahkan memiliki cahaya yang menyinarinya dari bawah, hampir seolah-olah saya sedang memegang reflektor emas di atasnya. Juga tidak ada area overexposure di mana pun, namun, burung ini tidak memiliki kepala dan ekor putih seperti induk elang botak dewasa, di mana itu akan lebih penting dan lebih mudah untuk overexpose. Yang ingin saya katakan tentang jam emas, adalah bahwa cahaya pagi dan malam lebih lembut dan tidak terlalu keras, jadi gunakan itu untuk keuntungan Anda saat memotret hewan yang sulit diekspos. Selain itu, karena matahari berada rendah di langit saat ini, ia akan menyinari subjek lebih merata dan memiliki suhu cahaya yang indah.

Poin utama tentang jam emas, bukanlah jam itu sendiri, melainkan bahwa cahaya pertama dan terakhir adalah alat yang ampuh dan cahaya matahari tengah hari yang keras dapat dengan mudah merusak foto yang mungkin saja menakjubkan. Matahari tengah hari juga menciptakan bayangan yang sangat kuat yang dapat merusak foto karena area gelap yang diciptakannya pada hewan itu sendiri (misalnya dari tanduk, dll.) hingga bayangan gelap yang kuat di tanah. Foto perbandingan yang ditampilkan di atas tidak memiliki bayangan yang kuat di mana pun karena keduanya dipotret dalam cahaya awal. Perbedaan nadanya adalah karena foto kiri dibidik dalam cahaya yang dapat dipotret terlebih dahulu, sedangkan foto kanan kira-kira 45 menit kemudian, tetapi masih cahaya pagi yang lembut. Anda dapat memperdebatkan cahaya/foto mana yang Anda sukai, karena saya juga menyukai foto di sebelah kanan; mereka adalah dua foto yang sangat berbeda dari burung yang sama. Intinya adalah bahwa cahaya penting dalam bagaimana foto yang dihasilkan terlihat dan Anda perlu mempertimbangkan bahwa saat memotret, sulit untuk membuat matahari siang yang terik terlihat bagus.

Cuaca

Cuaca
Istri saya adalah stasiun cuaca berjalan berbicara. Dia memeriksa cuaca sepanjang waktu dan itu bagus, tetapi jangan biarkan apa yang Anda pikirkan tentang cuaca, memutuskan keputusan Anda untuk pergi keluar dan menembak. Saya mulai berpikir bahwa cuaca, sebagian besar, tidak masalah atau lebih tepatnya, cuaca bisa menjadi teman Anda. Memotret rusa besar / elk / rusa atau hewan bertanduk besar lainnya biasanya lebih baik dilakukan pada hari yang mendung. Namun, memotret burung atau memotret langit saat musim dingin yang buruk mendung putih bisa berakhir dengan hasil yang mengerikan. Jangan takut untuk menjelajah sedikit hujan atau salju, Anda tidak pernah tahu apa yang akan Anda dapatkan sampai Anda pergi. Saya telah melihat beberapa cahaya/langit yang menakjubkan sehari setelah badai besar. Selalu siap – tidak ada aturan keras atau cepat. Lihatlah situasi cuaca yang berbeda sebagai peluang fotografi, daripada alasan untuk duduk di rumah.

Foto di atas diambil tepat setelah hujan berhenti dan detail tambahan yang disediakan cuaca menurut saya sangat luar biasa.

Saya sebenarnya lebih suka menggunakan foto basah untuk menggambar binatang atau referensi karena mereka menunjukkan bagaimana rambut dan bulu benar-benar mengalir pada binatang. Bagi saya, semua di situs http://139.99.23.76/ merupakan tambahan kecil ini menambah cerita foto dan membuatnya lebih menarik.

Baca juga artikel berikut ini : 10 Tips Memotret Hewan Di Safari Afrika

10 Tips Memotret Hewan Di Safari Afrika

10 Tips Memotret Hewan Di Safari Afrika

Safari Afrika mungkin merupakan pengalaman sekali seumur hidup dan bisa sangat menyenangkan bagi para fotografer. Jika Anda merencanakan perjalanan ke Afrika beberapa waktu di masa depan, ada beberapa pemikiran yang harus Anda pertimbangkan sebelum Anda pergi. Saya akan membagikan sepuluh tips dari pengalaman saya sebagai pemandu di Afrika.

Persiapan

1. Ketahui ke mana Anda akan pergi, dan apa yang diharapkan secara fotografis

Sangat penting untuk memiliki gagasan yang baik tentang apa yang diharapkan. Libatkan agen perjalanan yang baik atau berkomunikasi langsung dengan operator tur di Afrika. Pastikan perjalanan Anda sedikit membingungkan. Bukan hanya singa dan gajah sepanjang waktu. Dan ingat bahwa situasi satwa liar yang berbeda memberikan kesempatan melihat yang berbeda. Beberapa tempat Anda mungkin berkeliling selama beberapa hari dan melihat sangat sedikit. Area lain yang Anda kendarai hingga singa tidur di dekat kendaraan. Ketahui juga tentang kebijakan fotografi, seperti jika Anda mengunjungi kera besar dan pusat rehabilitasi satwa liar tertentu. Tentu saja, beberapa saran terbaik bisa Anda dapatkan jika dari teman-teman yang pernah ke sana.

2. Rencanakan perjalanan Anda, transportasi peralatan

Saat Anda merencanakan bagaimana Anda akan bepergian, pertimbangkan logistik peralatan yang akan Anda bawa. Ini termasuk penerbangan Anda ke dan dari, penerbangan kecil (dengan batasan bahasa yang ketat), mengemudi sendiri, bergerak di kota-kota dengan tingkat kejahatan yang tinggi dan sebagainya. Dapatkan saran terbaik. Anda tidak ingin kerepotan seperti ini. Di beberapa bandara sering terjadi masalah dengan bahasa yang hilang. Anda ingin meminimalkan risiko yang terlibat dengan ini. Saya tahu beberapa orang yang membeli lensa besar mereka di Afrika Selatan dalam perjalanan ke Safari dan menjualnya lagi dalam perjalanan kembali. Ini berisiko (berhati-hatilah agar tidak terjerat masalah pajak impor….) dan bisa sangat mahal, belum lagi persiapan yang harus dilakukan untuk memastikan Anda menjualnya pada akhirnya.

3. Rencanakan perlengkapan Anda

Untuk satwa liar, lensa panjang adalah perlengkapan standar yang tenang. Anda memerlukan dslr (atau kamera lain yang menggunakan lensa yang dapat ditukar) dan setidaknya lensa 300mm. 400mm jauh lebih baik dan lebih lama mungkin lebih baik. Namun, pertimbangkan bahwa Anda mungkin berada di dalam kendaraan bersama orang lain, di area di mana Anda tidak dapat keluar dari kendaraan untuk memasang tripod. Jadi gemetar bisa menjadi masalah. Anda sering memiliki hari terbuka yang cerah, dengan cahaya yang terang, sehingga Anda dapat mengambil bidikan yang sangat cepat (lebih sedikit waktu untuk bergoyang), tetapi tetap saja, apa pun yang melebihi 300 Anda benar-benar tidak ingin memegang tangan atau terguncang saat mengambil gambar.

Anda tidak ingin terlalu banyak mengganti lensa, jadi jika Anda memiliki lensa standar dan lensa panjang, Anda mungkin ingin mengambil dua bodi. Jika tidak, buat aturan bahwa di lapangan Anda hanya tidak mengganti lensa. Sensor berdebu akan membuat Anda sakit kepala. Dan Anda tentu tidak ingin membersihkannya di lapangan.

Waspadalah terhadap kilatan. Hormati satwa liar saat berada di Afrika. Jangan gunakan blitz di lubang air di malam hari atau di drive game. Ada beberapa teknik bagus yang dapat Anda gunakan untuk mengambil foto di malam hari, seperti menggunakan lampu sorot pemandu Anda untuk melukis pemandangan alam liar dalam eksposur lama.

Anda mungkin ingin mengambil titik digital yang bagus dan memotret untuk pergi ke area di mana ada orang, dan itu mungkin berisiko untuk membawa lensa besar dan kamera kemana-mana. Ingatlah selalu bahwa di pusat keramaian di Afrika, lensa besar dan kamera meneriakkan “kaya dan mudah”.

Apakah Anda akan melakukan perjalanan perahu? Atau menyelam? Pertimbangkan peralatan apa yang Anda inginkan untuk itu.

Juga pertimbangkan memori. Anda mungkin menginginkan hard drive portabel kecil. Mereka juga bagus untuk melihat gambar. Meskipun Anda dapat menyimpan begitu banyak, jangan menyimpan terlalu banyak. Anda mungkin tidak akan pernah menemukan waktu untuk melihatnya, apalagi memilahnya jika Anda tiba di rumah dengan 5000 gambar!

Kekuasaan mungkin menjadi masalah. Ambil baterai yang terisi cukup. Cobalah untuk mendapatkan pengisi daya mobil untuk baterai Anda juga, dan mungkin pemandu Anda dapat mengisinya untuk Anda di dalam kendaraan saat Anda mengemudi.

Ini benar-benar bisa menjadi serangkaian kompromi, itulah sebabnya gagasan yang jelas tentang ke mana Anda pergi dan pengalaman apa yang mungkin Anda miliki menjadi sangat penting dalam mengetahui apa yang akan Anda ambil.

4. Afrika untuk pelancong

Umumnya menjadi turis di Afrika berarti hal yang berbeda tergantung pada daerahnya. Beberapa tempat sangat disesuaikan dengan pariwisata, dan menyediakan banyak layanan. Yang lain kurang siap dan mengambil beberapa pemikiran untuk mengelola pengalaman Anda. Secara umum, semakin akrab suatu tempat terdengar, semakin mereka diarahkan ke pariwisata. Tapi itu adalah hal yang baik dan hal yang buruk.

Pertimbangkan apakah Anda akan mengikuti tur, memesan perjalanan khusus, mengemudi sendiri, atau terbang keliling. Anggaran membuat banyak keputusan semacam itu untuk Anda. Tapi ada berbagai macam pilihan hari ini. Saya sangat merekomendasikan tur pribadi untuk fotografer, bahkan jika itu berarti Anda harus menginap di beberapa tempat yang lebih murah.

Teknik di Safari

5. Lensa panjang

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, lensa panjang adalah suatu keharusan. Sebuah 400mm akan memberikan Anda kesempatan yang baik untuk menembak satwa liar di kejauhan. Ini memberi Anda dua keuntungan. Pertama, Anda bisa memotret gambar yang tidak bisa diambil orang lain (atau singa yang cocok dengan cincin fokus otomatis di jenis pemotretan tengah.) Tapi kedua, ini memungkinkan Anda untuk menempatkan hewan di posisi yang tidak seharusnya. bereaksi terhadap Anda. Tembakan “alam”. Tembakan candid, jika Anda mau.

Keuntungan lain dari lensa panjang adalah Anda dapat mengambil gambar burung dan mamalia kecil. Ada begitu banyak warna dan kehidupan pada hewan yang lebih kecil yang sering diabaikan dalam banyak perjalanan ke Afrika.

6. Stabilitas dan tripod

Saya benar-benar akan mendorong siapa saja yang serius tentang fotografi di Afrika untuk membawa serta tripod. Mungkin operator tur Anda dapat mengaturnya untuk Anda (tergantung pada jenis perjalanan yang Anda lakukan.)

Jika Anda mengemudi sendiri, atau jika Anda akan melakukan tur pribadi dengan pemandu dalam kendaraan tertutup, Anda mungkin menginginkan sesuatu seperti dudukan jendela.

Anda juga dapat menggunakan penstabil gambar (ada yang ada di lensa, dan ada yang di bodi.) Saya sendiri merasa sulit untuk mempercayai hal seperti itu. Mungkin itu hanya dari diajarkan sejak dini bahwa foto yang lebih baik diambil dengan kamera yang diamankan.

7. Komposisi

Lihat ke seluruh jendela bidik Anda. Jika Anda terbiasa mengambil foto di lingkungan yang terkendali, ‘kekacauan’ semak dapat membuat komposisi menjadi tantangan. Terkadang Anda memotret dengan cepat, tetapi bila Anda punya waktu untuk menyiapkan bidikan Anda, pegang kamera dengan stabil dan lihat sekeliling jendela bidik. Percayalah, fotografer yang baik masih mendapatkan pohon mencuat dari telinga gajah. Ingatlah bahwa kedalaman bidang tidak terlihat sama di jendela bidik sebagai gambar akhir. Pertimbangkan apakah Anda perlu meratakan kedalaman bidang (apertur lebih besar) untuk memotong kekacauan latar belakang.

8. Pikiran tentang orang

Saya tidak ingin memberikan saran menyeluruh tentang cara memotret orang di Afrika. Tetapi penting untuk menunjukkan bahwa ada sikap yang berbeda untuk difoto. Jangan berasumsi bahwa semua orang menginginkan selebaran sebagai imbalan difoto. Beberapa orang masih memiliki masalah agama dengannya. Cari tahu dari operator tur Anda atau pandu apa prosedur yang benar, dan hormati mereka.

Setelah tur Anda

9. Simpan dan bagikan

Jika Anda seorang profesional, Anda mungkin hanya ingin menjual gambar Anda, dan sudah memiliki ide bagus tentang apa yang harus dilakukan dengannya. Jika Anda seorang amatir, ada banyak hal yang dapat Anda lakukan dengan gambar Anda. Anda mungkin ingin menyentuhnya di Photoshop (atau Gimp jika Anda menyukai editor gambar yang cukup bagus, tetapi sepenuhnya gratis.) Anda dapat menggunakan program seperti Windows Movie Maker untuk membuat tayangan slide yang bagus (atau PowerPoint) Anda dapat berbagi dengan flickr, atau jika Anda melakukan slideshow, Youtube, atau banyak lainnya di internet dengan klik disini.

Namun, saya menemukan bahwa penting untuk mengurutkannya segera saat Anda mengunduhnya di komputer Anda. Jika tidak, Anda akan mendapatkan file “unduh” yang cukup lengkap, dan tidak pernah menemukan waktu untuk melakukan apa yang Anda rencanakan. Anda mungkin juga ingin meminta orang lain untuk mengaturnya untuk Anda, seperti membuat tayangan slide untuk dibagikan dengan teman-teman Anda.

Satu pemikiran terakhir

10. Letakkan kamera Anda dan nikmati pengalamannya

Saya telah membimbing selama bertahun-tahun dan saya menemukan bahwa sangat penting, dari waktu ke waktu, untuk mengeluarkan para fotografer dari balik kamera mereka. Tarik diri Anda ke dalam pengalaman. Bagikan dengan mitra perjalanan Anda, (terutama jika itu adalah istri Anda,) keajaiban itu dan Safari Afrika

5 Tips untuk Foto yang Lebih Baik di Safari

5 Tips untuk Foto yang Lebih Baik di Safari

SETIAP TAHUN, FLOK wisatawan yang bersemangat berangkat dengan safari dengan harapan bisa menangkap foto satwa liar klasik. Mendapatkan bidikan sempurna bukan hanya soal keberuntungan — Anda dapat meningkatkan peluang secara signifikan dengan perencanaan yang matang. Berikut adalah beberapa tips untuk mendapatkan hasil maksimal dari perjalanan sekali seumur hidup ini.

Pilih Perlengkapan Anda dengan Bijaksana

Pilih Perlengkapan Anda dengan Bijaksana

Pilih pengaturan kamera yang akan membuat Anda dekat dengan aksi tanpa membebani Anda. Cara termudah untuk mencapai ini adalah dengan lensa yang dapat dipertukarkan — lebih disukai lensa zoom sekitar 200-400mm dan lensa lain untuk bidikan lanskap lebar. Pengaturan optimal adalah dua kamera: satu dengan lensa panjang dan satu dengan lensa lebar. Anda tidak ingin ketinggalan jepretan karena Anda mengganti lensa tepat saat singa masuk untuk membunuh, belum lagi kondisi berdebu yang dapat mendatangkan malapetaka pada sensor yang terbuka. Hindari mengambil tripod karena dapat merepotkan dan ruang terbatas pada kendaraan. Kemas baterai ekstra dan kartu memori karena Anda akan memiliki sedikit peluang untuk mengisi daya kamera dan mentransfer foto sepanjang hari. Peralatan apa pun yang Anda putuskan untuk diambil, penting untuk mengetahui seluk beluk sebelum perjalanan Anda — jika Anda sibuk mengutak-atik kamera baru, Anda mungkin kehilangan tindakan di sekitar Anda.

Pergilah dengan Pro

Pergilah dengan Pro
Sangat menggoda untuk mencoba dan menghemat uang dengan mengatur safari sendiri, tetapi layak untuk pergi dengan spesialis perjalanan, seperti Safari Professionals. Penasihat perjalanan yang berkualitas dapat menawarkan tur kecil atau pribadi sehingga Anda tidak berjuang untuk pandangan yang baik atau melanjutkan sebelum Anda mendapatkan kesempatan. Panduan yang baik juga akan memiliki pengetahuan dan pengalaman dengan satwa liar untuk memastikan Anda berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat untuk mengambil gambar yang menakjubkan. Melakukannya sendiri atau dengan operator yang tidak berpengalaman dapat menyebabkan peluang yang hilang dan foto di bawah standar.

Cahaya adalah Kunci

Cahaya adalah Kunci
Inti dari fotografi yang baik adalah cahaya yang baik, dan fotografi alam tidak terkecuali. Tidak masalah seberapa mahal perlengkapan Anda, tanpa cahaya yang baik, foto Anda akan datar dan tidak menarik. Mendapatkan foto terbaik dari perjalanan Anda mungkin berarti kurang tidur. Bangun sebelum matahari terbit akan memberikan cahaya terbaik dan lebih banyak kesempatan bagi satwa liar aktif karena banyak hewan mundur untuk beristirahat di tempat teduh selama hari yang panas. Demikian pula, senja adalah waktu yang optimal untuk menangkap hewan yang bangun dari tidur siang mereka saat matahari terbenam di cakrawala.

Sabar

Sabar

Sangat menggoda untuk pindah dari kawanan gajah setelah mengambil beberapa foto, tetapi kesabaran terbayar. Untuk mendapatkan gambar yang spektakuler, Anda harus menghabiskan waktu menonton binatang. Seiring waktu, Anda dapat lebih memahami perilaku dan hubungan hewan tersebut, yang akan mengarah pada foto yang lebih baik.

Dapatkan Perspektif Berbeda

Dapatkan Perspektif Berbeda
Game drive sejauh ini merupakan cara paling umum orang melihat satwa liar di Afrika tetapi ada sejumlah opsi lain. Safari berjalan memberikan peluang untuk turun ke tanah dan melihat hal-hal yang mungkin diabaikan dalam kendaraan. Tur bersepeda adalah cara yang bagus untuk menjadi lebih aktif saat menggunakan safari, tetapi mereka tidak ideal untuk fotografi karena sepeda dan kamera tidak dapat bercampur dengan baik. Bagi mereka yang ingin berbelanja secara royal, operator safari seperti Scenic Air Safaris akan memberi Anda pandangan baru tentang Afrika. Tidak seperti kebanyakan perusahaan safari, Scenic Air Safaris adalah salah satu dari sedikit operator yang berspesialisasi dalam penerbangan tingkat rendah, memberi Anda pandangan unik tentang lanskap dan hewan saat dalam perjalanan ke tujuan Anda. Scenic Air Safaris juga menawarkan akses ke pakar hewan langka yang terancam saat Anda bepergian. Berbagai pakar hewan yang berbeda, dari cheetah hingga anjing liar Afrika, ada di seluruh safari Anda untuk memberikan wawasan tak ternilai tentang perilaku setiap hewan dan tindakan apa yang diambil di tanah untuk melestarikan spesies dan habitatnya.

Bawa Pulang Foto Layak dengan Tips Fotografi Safari Ini

Bawa Pulang Foto Layak dengan Tips Fotografi Safari Ini

Saya berlutut, berusaha untuk mendapatkan serendah mungkin dan tetap tetap aman di dalam kendaraan.

Setiap kali salah satu singa berbalik dan menatap saya tepat di mata, jantung saya berdetak kencang.

Perasaan menakutkan ketika Anda mengunci mata dengan singa. Aku menutup sarafku dan melihat melalui jendela bidik, dan dengan lembut menekan tombol rana.

Kamera saya mengeluarkan derau derau mengambil 10 frame per detik menangkap setiap gerakan yang mungkin dilakukan singa.

Ada momen kegembiraan yang diikuti oleh momen penyesalan ketika saya memikirkan ribuan gambar yang harus saya edit setelah Safari ini!

Namun, salah satu aturan dasar dalam fotografi safari adalah untuk mengambil banyak eksposur dari setiap objek – ia mendorong kita untuk membuang-buang ruang.

Ini adalah saran fotografi awal yang bagus – cukup potret dan biasakan diri dengan peralatan dan pengaturan.

Untuk sebagian besar karir menulis perjalanan saya, saya lebih berfokus pada fotografi lanskap dan candid / editorial yang nantinya saya posting di URL resmi pribadi saya.

Saya terus meningkat dari mengambil banyak foto menjadi tahu sekarang ketika saya memiliki foto yang saya butuhkan dan melanjutkan; mengurangi waktu edit saya.

Namun, fotografi satwa liar bukan pakaian kuat saya; masih agak baru bagi saya. Tapi perjalanan ini benar-benar memungkinkan saya untuk mendapatkan pengalaman hebat menggunakan lensa yang lebih panjang dan berkonsentrasi pada satwa liar!

Tantangan Fotografi Safari

Tantangan Fotografi Safari

Karena pengaturan kasar dan bahaya safari satwa liar, itu menimbulkan beberapa tantangan fotografi yang unik.

Tujuan Campuran

Jika orang-orang di dalam kendaraan memiliki tujuan yang beragam, sulit untuk melakukan fotografi yang hebat.

Safaris biasanya dilakukan dengan kendaraan off-road dengan sekelompok orang yang menginap di resor / pondok.

Itu berarti bahwa setiap orang di dalam kendaraan kemungkinan memiliki tujuan yang berbeda untuk safari – dan tidak semuanya termasuk fotografi.

Sulit ketika Anda ingin meluangkan waktu dan mendapatkan fotografi safari yang hebat ketika orang lain hanya ingin melihat sebanyak mungkin binatang.

Atau mungkin Anda memiliki orang-orang yang semuanya ingin mengambil foto – tetapi beberapa orang hanya senang memotret dengan telepon mereka.

Ponsel dan lensa tele tidak bercampur dalam kendaraan yang sama!

Anda Tidak Terkendali

Saya biasanya berjalan berkeliling dan mencoba berbagai perspektif sehingga saya bisa mendapatkan komposisi dan pencahayaan yang saya inginkan dalam fotografi lanskap.

Namun dalam fotografi safari Anda harus berada dalam kendaraan untuk drive game, itu berarti Anda berada di tangan pengemudi untuk membuat Anda berada di posisi yang ingin Anda potret.

Anda memiliki sedikit kendali atas komposisi Anda. Semacam ini kembali ke masalah pertama – jika Anda tidak semua memiliki tujuan yang sama, maka ini menjadi lebih sulit.

Memotret dengan pencahayaan dalam pikiran sangat penting – ini bisa menjadi perbedaan antara bidikan yang baik dan yang biasa-biasa saja.

Sekali lagi, dalam situasi safari kelompok Anda biasanya tidak memiliki banyak kendali atas posisi Anda sehubungan dengan matahari karena orang lain yang mengemudi.

Peralatan Mahal

Peralatan Mahal

Biasanya fotografi satwa liar membutuhkan beberapa peralatan khusus; lensa besar, dan kamera DSLR dengan fokus canggih.

Safari terakhir saya, saya melanjutkan, saya memiliki lensa 300mm, dan jujur ​​itu tidak cukup lama untuk apa yang ingin saya capai.

Peralatan fotografi margasatwa cukup mahal, dan jika Anda tidak memiliki peralatan yang tepat, Anda kemungkinan akan ditantang untuk mendapatkan foto yang Anda inginkan.

Tips Untuk Membawa Pulang Foto Safari Luar Biasa

Salah satu cara untuk mengatasi masalah orang-orang di kendaraan yang sama dengan tujuan berbeda adalah untuk memastikan bahwa Anda hanya bersafari dengan fotografer.

Jika Anda tidak dapat berbelanja secara Royal di workshop safari fotografi khusus, maka pilihlah safari yang memiliki staf fotografer penuh waktu.

Thanda Safari mempekerjakan fotografer profesional penuh waktu, Christian Sperka Photography , yang menawarkan setiap tamu tutorial fotografi safari 90 menit sebagai bagian dari masa tinggal Anda.

Selama pelajaran, Christian mengajarkan Anda cara mengatur kamera digital atau ponsel cerdas Anda, memperkenalkan Anda dengan aturan dasar fotografi satwa liar dan seni fotografi gerak.

Selain itu, Anda dapat melangkah lebih jauh dan mempekerjakannya sebagai panduan untuk tur foto untuk melakukan lebih banyak instruksi di lapangan dengan kendaraan berbasis fotografi khusus (Green Mamba).